Kekuatan Doa dan Kesempatan Menunaikan Ibadah Haji: Sebuah Renungan Spiritual

  • KBIHU Ar-Rohmah
  • Siti Asiah Zen
  • 14
...

Doa merupakan kekuatan spiritual yang mampu membuka jalan menuju ibadah haji, bahkan bagi mereka yang secara logika dianggap tidak mampu. Dalam Islam, doa bukan hanya permintaan, tapi juga bentuk penghambaan dan usaha yang aktif. Banyak kisah nyata menunjukkan bahwa doa yang tulus dan sabar sering kali menjadi kunci terkabulnya harapan berhaji. Dengan keyakinan, usaha, dan ketekunan berdoa, Allah dapat mewujudkan harapan hamba-Nya di waktu yang terbaik.

Ibadah haji adalah puncak dari perjalanan spiritual seorang Muslim. Ia bukan hanya kewajiban, tetapi juga anugerah yang hanya bisa diraih oleh mereka yang dipanggil oleh Allah SWT. Namun, tak semua orang yang ingin berhaji bisa segera berangkat. Sebagian orang menunggu bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, demi sebuah kesempatan. Dalam proses penantian ini, banyak yang menggantungkan harapannya pada kekuatan doa.

Doa: Senjata Orang Mukmin dan Jalan Menuju Takdir

Rasulullah SAW bersabda:

"Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dan bumi."

(HR. Al-Hakim, no. 1218)

Doa adalah bentuk pengakuan hamba atas kelemahan dirinya dan kebesaran Tuhannya. Dalam konteks haji, doa menjadi sarana spiritual yang memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Mampu menolong siapa pun yang tulus meminta.

Kekuatan Doa dalam Mengubah Takdir

Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan:

"Tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa."

(HR. At-Tirmidzi, no. 2139)

Meskipun haji secara syariat hanya diwajibkan bagi yang mampu, namun banyak yang merasa 'tidak mampu' justru akhirnya bisa berangkat. Inilah keajaiban doa: ia mampu membuka jalan ketika logika mengatakan mustahil.

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata:

"Doa adalah sebab paling ampuh dalam menolak sesuatu yang tidak diinginkan dan mendapatkan sesuatu yang diharapkan."

(Ibnul Qayyim, Al-Jawaab al-Kaafi, hlm. 10)

Doa bukan hanya bentuk permintaan pasif, tetapi bagian dari ikhtiar yang aktif dan kuat.

Kisah Nyata: Berangkat Haji Karena Doa dan Kesabaran

Banyak kisah menyentuh datang dari jemaah haji yang awalnya tidak memiliki apa-apa. Salah satunya datang dari seorang penjual gorengan di kampung kecil yang setiap hari menyisihkan sebagian keuntungan kecilnya sambil terus berdoa agar bisa ke Baitullah. Setelah bertahun-tahun, ia pun diberangkatkan melalui program haji reguler dari pemerintah.

Dalam wawancara, ia berkata:

“Saya tidak tahu bagaimana caranya, tapi saya tahu Allah tahu keinginan saya. Saya terus berdoa dan menabung sedikit demi sedikit. Lalu entah bagaimana, datang bantuan dari banyak orang tanpa saya minta.”

Kisah-kisah semacam ini bukan dongeng. Mereka menjadi bukti bahwa doa yang terus-menerus disertai kesabaran dan usaha adalah kekuatan yang tidak bisa diremehkan.

Pandangan Ulama Tentang Doa dan Kesungguhan Hati

Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi, seorang ulama besar Mesir, pernah mengatakan:

“Doa itu ibarat benih yang ditanam dalam hati. Jika kau sirami dengan keyakinan dan sabar menunggunya tumbuh, maka Allah akan menumbuhkannya pada waktu yang terbaik.”

Doa adalah penghubung antara hati yang berharap dan langit yang memberi. Bahkan dalam perkara sebesar haji, doa bisa menjadi kunci pembuka yang tak pernah kita duga.

Kesimpulan

Dalam Islam, doa bukanlah pelengkap ibadah — ia adalah inti dari ketergantungan hamba kepada Rabb-nya. Tidak sedikit yang berhasil menunaikan ibadah haji bukan karena kekuatan materi, tetapi karena kekuatan doa yang tak henti dipanjatkan. Maka siapa pun yang bercita-cita menunaikan haji, jangan pernah menyerah. Teruslah berdoa, berusaha, dan yakin bahwa Allah Maha Mampu mewujudkan harapan.

Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’anul Karim, QS. Al-Baqarah: 186; QS. Al-Ankabut: 69
  2. Al-Hakim. Al-Mustadrak, no. 1218
  3. At-Tirmidzi. Sunan At-Tirmidzi, no. 2139
  4. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah. Al-Jawaab al-Kaafi, Darul Kutub Al-Ilmiyah, Beirut
  5. Asy-Sya’rawi, Muhammad Mutawalli. Tafsir Asy-Sya’rawi, Dar Al-Fikr
  6. Kementerian Agama RI. (2023). Buku Panduan Manasik Haji. Jakarta: Ditjen PHU
  7. Republika.co.id. (2022). "Kisah Jemaah Haji Asal Desa yang Terkabul Doanya"

Lainnya

Cookie Consent


Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.

Terima & Lanjutkan

Perlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR