Ibadah haji adalah sebuah perjalanan ibadah yang mulia, penuh makna, dan menjadi dambaan seluruh umat Islam. Namun, di balik kemuliaannya, haji juga merupakan ladang ujian dan perjuangan. Karena itu, kesabaran menjadi kunci utama dalam menjalaninya.
Sabar: Bekal Utama Menuju Haji Mabrur
Ketika seseorang memutuskan berangkat haji, sejatinya ia telah siap meninggalkan zona nyaman. Ia akan menghadapi berbagai tantangan, mulai dari fisik yang lelah, cuaca panas ekstrem, antrian panjang, hingga situasi yang tidak sesuai harapan. Dalam semua itu, Allah sedang menguji kesabaran hamba-Nya.
Allah SWT berfirman:
"Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Anfal: 46)¹
Sabar dalam ibadah haji bukan hanya bentuk ketahanan diri, melainkan cermin dari kepasrahan total kepada takdir dan ketetapan Allah.
Meneladani Kesabaran Keluarga Nabi Ibrahim AS
Rangkaian ibadah haji tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS. Saat Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk meninggalkan istri dan anaknya di tanah tandus (Makkah), mereka tidak mengeluh. Siti Hajar berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah dengan sabar mencari air, yang akhirnya menjadi asal-usul sumur Zamzam². Nabi Ismail pun sabar menerima perintah penyembelihan dari ayahnya (QS. Ash-Shaffat: 102)³.
Keteladanan mereka mengajarkan bahwa sabar bukan kelemahan, tapi kekuatan ruhani. Maka, saat kita menunaikan haji, kita dituntut meneladani kesabaran ini.
Sabar dalam Praktik, Bukan Sekadar Teori
Di lapangan, sering kali kondisi tidak sesuai ekspektasi: tenda yang sempit, keterlambatan transportasi, fasilitas terbatas, atau perlakuan kurang menyenangkan dari sesama jamaah. Semua ini adalah ladang pahala bagi yang mampu bersabar.
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya karena hal itu."
(HR. Bukhari dan Muslim)⁴
Buah dari Kesabaran
Sabar dalam haji menjadikan perjalanan terasa lebih ringan dan menjadi jalan menuju kemabruran. Orang yang sabar lebih ikhlas, lebih lapang dalam menerima qadarullah, dan lebih siap menghadapi segala keadaan.
Sabar juga melatih kedewasaan spiritual: dari hanya “melakukan” ibadah menjadi benar-benar “menghayati” makna ibadah itu sendiri.
Haji bukan hanya tentang rukun dan wajib, tapi juga tentang membentuk hati yang kuat dan sabar dalam menghadapi setiap ketentuan Allah. Maka, mari kita latih diri untuk bersabar, menerima dengan lapang dada, dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
KBIHU Ar-Rohmah siap membersamai para tamu Allah dalam setiap langkah, agar setiap ujian bisa dijalani dengan bimbingan dan keikhlasan.
“Ya Allah, jadikanlah haji kami sebagai haji yang mabrur, sa’i yang disyukuri, dan dosa yang diampuni. Aamiin.”
Catatan Kaki & Referensi:
Profil KBIHU Ar-Rohmah Bandung KBIHU Ar-Rohmah
Visi dan Misi KBIHU Ar-Rohmah KBIHU Ar-Rohmah
Kegiatan Manasik Haji Di KBIHU Ar-Rohmah: Menyambut Haji dengan Persiapan Matang KBIHU Ar-Rohmah
Dari Tanah Suci ke Hati yang Suci: Rahasia Haji Mabrur KBIHU Ar-Rohmah
Kekuatan Doa dan Kesempatan Menunaikan Ibadah Haji: Sebuah Renungan Spiritual KBIHU Ar-Rohmah
Percaya Terhadap Takdir Allah SWT dalam Urusan Berangkat Haji KBIHU Ar-Rohmah
Pengantar 1 KBIHU Ar-Rohmah
Keindahan Ibadah Haji: Meresapi Pengorbanan, Menjalin Persaudaraan, dan Mendekatkan Diri kepada Allah SWT. KBIHU Ar-Rohmah
Dokumentasi Kegiatan Manasik KBIHU Ar-Rohmah KBIHU Ar-Rohmah
Keunggulan KBIHU Ar-Rohmah KBIHU Ar-Rohmah
Kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda di situs ini. Dengan melanjutkan penggunaan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie kami.
Terima & LanjutkanPerlu informasi lebih lanjut? Kebijakan Privasi – atau – Kebijakan Cookie dan GDPR