Dari Tanah Suci ke Hati yang Suci: Rahasia Haji Mabrur

  • KBIHU Ar-Rohmah
  • Siti Asiah Zen
  • 38
...

Haji mabrur adalah haji yang diterima Allah Swt., yang dicapai dengan niat ikhlas, pemahaman ilmu haji, menjaga akhlak, serta memperbaiki hubungan dengan sesama. Setelah kembali, perubahan positif dalam ibadah dan perilaku menjadi tanda haji mabrur. Dengan niat tulus dan usaha sungguh-sungguh, setiap Muslim diharapkan dapat meraihnya.

Seluruh Umat Muslim dan Muslimah yang menjalankan ibadah haji tentu sangat mengharapkan menjadi haji yang mabrur. Untuk memperoleh haji mabrur tentu tidak mudah, selain melaksanakan ibadah haji yang sesuai dengan syarat dan rukun yang sudah ditetapkan dalam syariat Islam, menjadi haji yang mabrur perlu kemantapan dan keikhlasan hati dalam melaksanakan seluruh ibadah. Mulai dari memantapkan niat, bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah sesuai dengan perintah Allah Swt. dan anjuran Nabi Muhammad Saw., serta menghindari segala larangan dan perbuatan dosa.

Dalam bahasa, al mabrur berasal dari kata al birru yang memiliki arti kebaikan atau kebajikan. Sehingga haji yang mabrur adalah haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan. Ditemukan pula kata ‘mabrur’ dalam kamus Al Munawwir Arab-Indonesia yang artinya adalah ibadah haji yang diterima pahalanya oleh Allah Swt.

Adapun hal-hal yang perlu kita dipahami untuk memperoleh predikat haji yang mabrur, diantaranya:

      1. Memperbaiki Niat

      Hal mendasar pertama yang perlu kita dipahami untuk memperoleh haji mabrur adalah memperbaiki niat. Niat yang bersungguh-sungguh dan tulus karena Allah Swt. semata menjadi fondasi utama dalam menjalankan ibadah ini. Seorang Muslimin dan Muslimah harus melepaskan diri dari segala bentuksombong, riya (pamer) atau keinginan untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Haji yang dilakukan dengan niat yang ikhlas akan lebih mudah mendapatkan keberkahan dan diterima oleh Allah Swt.

        2. Memahami Ilmu dan Tata Cara Ibadah Haji

        Bekal utama jemaah haji dalam melaksanakan ibadah haji adalah ilmu. Ilmu tentang manasik haji harus dipelajari dengan sungguh-sungguh agar ibadah haji yang kita lakukan dapat dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam. Kesalahan dalam melaksanakan ibadah haji dapat mengakibatkan berkurangnya kesempurnaan ibadah itu sendiri. Mengikutsertakan diri kita dalam kegiatan bimbingan ibadah haji atau berkonsultasi dengan ulama adalah langkah yang baik untuk memastikan seluruh rukun dan syarat haji terpenuhi dengan benar.

        3. Menjaga Akhlak

        Hal lain yang tak kalah penting untuk kita dipahami adalah menjaga akhlak kita selama menunaikan ibadah haji. Menahan diri dari perkataan buruk, emosi yang tidak terkendali, memperbanyak amal kebaikan seperti sedekah, membaca Al-Qur'an, serta berdzikir adalah amalan yang dapat menyempurnakan ibadah haji. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 197, Allah Swt berfirman, "Barang siapa yang mengerjakan ibadah haji, maka janganlah ia berkata kotor, berbuat fasik, dan berbantah-bantahan dalam masa mengerjakan haji".

        Sebisa mungkin kita menjaga hati dan akhlak kita selama beribadah haji. Jangan sampai kita mengotori ibadah haji yang suci ini dengan melakukan dosa maupun kemaksiatan, sehingga mengakibatkan pada hal yang dibahas pada poin sebelumnya, yaitu mengurangi kesempurnaan ibadah haji.

        4. Meminta Maaf dan Memperbaiki Hubungan

        Meminta maaf dan memperbaiki hubungan kita dengan orang-orang yang ada di sekitar kita, baik yang ada dalam lingkungan keluarga, lingkungan rumah, ataupun lingkungan kerja sebelum berangkat haji juga menjadi kunci untuk memperoleh haji mabrur. Hati yang bersih dari dendam dan permusuhan akan memudahkan seseorang meraih kekhusyukan dalam beribadah. Selain itu, melunasi utang dan memenuhi kewajiban duniawi lainnya juga dianjurkan agar perjalanan ibadah terasa lebih tenang.

        Setelah kembali dari tanah suci, seorang yang mendapatkan haji mabrur akan terlihat dari perubahan perilakunya. Ciri-ciri haji mabrur tercermin dalam peningkatan kualitas ibadah, kesabaran, serta kepedulian terhadap sesama. Jika seseorang semakin taat kepada Allah dan lebih baik dalam bermuamalah setelah menunaikan haji, maka besar kemungkinan ia telah mendapatkan predikat haji mabrur.

        Akhirnya, meraih haji mabrur adalah sebuah usaha yang memerlukan niat tulus dan ikhlas, persiapan matang, dan komitmen untuk terus memperbaiki diri. Semoga setiap Muslimin dan Muslimah yang menunaikan ibadah haji diberi kemudahan oleh Allah Swt. untuk mendapatkan haji yang mabrur dan menjadi pribadi yang lebih baik setelah kembali ke tanah air.


        Artikel Lainnya